Cerita Horor: Lahan Angker Mencari Tuan di Bekasi Ini Bikin Merinding! | Part 1
Halo sobat semua, nah kesempatan kali ini saya mau membagikan sebuah cerita mistis yang dialami seseorang, ketika membeli sebuah lahan/tanah.
Cerita ini saya kutip dari GenPI.com pada Kamis (25/7/2019), berikut ceritanya dibawah ini...
Nama gue, sebut saja J. Gue memiliki bisnis pengembangan rumah dan lahan kecil-kecilan. Kenapa gue sebut kecil-kecilan? Karena gue hanya mengincar lahan-lahan kecil, di bawah 5.000 meter persegi untuk gue bikin perumahan minimalis atau cluster, yang lakunya cepet, jadi duit gue bisa cepet balik.
Tapi bukan itu yang mau gue ceritain. Alkisah, gue hendak membangun cluster di sebuah wilayah di Jatiasih, Kota Bekasi. Kalau ada warga Jatiasih di sini, pasti tahu jalan tembusan dari perumahan di pinggir jalan raya Jatiasih ke Cikunir.
Nah, di area situ ada lahan luas 4.750 meter persegi. Di sana ditumbuhi pohon mangga yang lebat-lebat, ada juga pohon rambutan dan nangka. Tapi yang bikin warga heran, pepohonan itu gak pernah berbuah.
Gue membeli lahan ini sejak 2007 dengan harga yang lumayan murah, padahal kompensasi tanah di sana sangat tinggi. Jatiasih merupakan wilayah yang amat berkembang, apalagi di Cikunir. Keluar Jalan Raya Cikunir arah utara, kita bisa berjumpa dengan tol Jatibening. Ke arah selatan, berjumpa dengan tol JORR yang menghubungkan ke berbagai wilayah.
Bayangin kalau gue bikin cluster. Sudah pasti langsung full booked karena memang kawasan ini idola banget. Tapi sudah 12 tahun tanah tersebut tidak gue kelola lantaran ada sesuatu yang gak bisa gue pahami pakai logika. Jangan baca cerita gue sendirian, ya. Pastikan itu.
Jadi, awal mula gue bertemu tanah ini lagi jalan-jalan di malam hari. Gak malam-malam banget, sekitar pukul 20.30 WIB namun hanya segelintir orang yang masih beraktivitas. Jalan sudah diterangi dengan lampu, namun lampu di depan lahan ini tidak menyala.
Gue parkir mobil di pinggir, dekat dengan lahan yang dikelilingi pagar bambu. Sumpah, gue clingak-clinguk, gak satu pun warga bisa gue minta keterangan. Di sana banyak kontrakan, tapi semua pintu ditutup. Ya gak mungkin juga gue gedor-gedor. Udah malam pula, takut gak sopan.
Gue melihat-lihat lahan yang gelapnya gak kira-kira. Gue ambil senter di mobil, tapi cahaya senter gue gak menembus kegelapan di lahan tersebut. Padahal senter gw yang kualitasnya bisa dipakai dalam pertambangan dengan cahaya tembus hingga 100 meter, lho. Gak nyombong, tapi senter itu seolah gak berfungsi ketika menyorot ke dalam lahan. Malah sinarnya agak redup dan lama-lama senter gue mati dong!
Jujur aja, gue langsung merasa merinding saat senter gue gak bisa nyala. Jantung gue deg-degan gak karuan. Gue baca-baca doa semampu gue, tapi lantaran ibadah juga bolong-bolong, auto kayaknya doa gue gak terpakai. Masih merinding dan deg-degan. Sesaat hendak memutuskan naik mobil dan cabut, dari kejauhan sayup-sayup gue denger tukang jualan nasi goreng. Syukurlah, ketakutan gue mereda. Sekalian gue mau beli nasi goreng walau gak lapar-lapar amat, tapi gue mau tanya-tanya soal lokasi tersebut.
Ilustrasi nasi goreng malam hari (Foto : GenPI) |
Posting Komentar untuk "Cerita Horor: Lahan Angker Mencari Tuan di Bekasi Ini Bikin Merinding! | Part 1"