Cerita Horor: Lahan Angker Mencari Tuan di Bekasi Ini Bikin Merinding! | Part 6 (Selesai)
Bagi yabg belum baca Ceritanya Dari Part 1 Disini (klik untuk membaca)... |
Kelar mandi, Joko memberikan gue seperangkat baju koko dan kain sarung. Dia menyarankan baju yang gue pake sampai dalemannya ditaruh di kantung plastik lalu dibakar. Gue nurut lagi aja.
Sayup, azan subuh pun kedengeran. Joko ngajak gue salat. Gue ikut. Lumayan tenang ketika selesai salat.
Kelar Salat, Joko sudah mulai berani membuka pintu kontrakannya. Memang hawanya tak lagi menakutkan seperti tadi. Sudah berbeda. Sambil membuat kopi, Joko menyarankan agar lahan itu dijual kembali.
Gak perlu serakah. Lahan itu memang sedang menunggu pembeli aslinya yang bisa membebaskan jiwa-jiwa orang-orang yang ada di dalamnya. Itu bukan sembarang lahan. Siapa orangnya juga sudah disiapkan oleh Tuhan. Tapi bukan mas. Jual lagi saja, semoga yang membeli selanjutnya adalah pilihan Allah untuk keselamatan jiwa-jiwa itu, kata Joko.
Gue penasaran kenapa Joko ngerti sampai sebegitunya sementara dia warga pendatang. Joko mengaku terbiasa berkomunikasi dengan mereka yang tak kasat mata. Jiwa-jiwa di lahan tersebut merupakan tumbal seorang dukun sakti yang tinggal di rumah rusak yang ada di dalam lahan perkebunan.
Dan bisa ditebak, kuburan itu merupakan kuburan si dukun. Sementara dukun mengkoleksi tumbalnya di dalam sumur.
Karenanya tempat itu memang 'penuh' dengan warga astral. Gak ada untungnya memaksakan diri. Kecuali mas memang ingin membangun tempat yang digunakan sebagai sarana ibadah. Mewakafkan tanah itu untuk umat. Beda lagi ceritanya. Arwah-arwah itu juga ingin selamat lewat doa-doa orang soleh, cerita Joko.
Gue pun merenungkan kata-kata Joko. Akhirnya gue memutuskan untuk menjual tanah itu saja tepat pada November 2007. Banyak orang nanya, kenapa gak diwakafin, gue realistis aja.
Duit buat beli lahan cukup lumayan kalau gue putar kembali untuk bisnis gue. Beli-beli lahan 1.000 meter persegi masih kejangkau, lah. Toh hasil penjualan 2,5 persennya gak pernah absen gue sedekahin.
Namun hingga kini, plang papan Tanah Dijual di depan pagar bambu selalu menghilang. Dipasang lagi, menghilang lagi. Entah mengapa.
TAMAT.
Posting Komentar untuk "Cerita Horor: Lahan Angker Mencari Tuan di Bekasi Ini Bikin Merinding! | Part 6 (Selesai)"