Tangis Pilu Ayah Almarhum Randy: Anakku Sudah Tidak Ada...

Kolase TribunMataram/Twitter @caramelbil
Kamis, 26 September 2019. Salah seorang mahasiswa bernama Randi (21) yang merupakan mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, menjadi korban meninggal pada saat demo yang berlangsung ricuh di depan Gedung DPRD Sultra, Kendari. 

Merangkum dari berbagai sumber, hal yang membuat tambah sedih lagi adalah bahwa ayah Randi baru tahu anaknya meninggal saat pulang melaut. 

"Keseharian ayahnya itu memang melaut, tapi kebetulan kemarin itu ayahnya Randi tidak bawa hp jadi kami jemput dan tidak langsung mengabari," terang Hajar salah seorang keluarga, Jumat (27/9/2019).

Dikatakannya, saat mejemput La Sali, ayah Randi, ia memberi tahukan jika akan dilakukan rapat desa sehingga ia dijemput. 

"Kami juga takut untuk langsung mengabari, jadi kami bilang ada rapat karena ayahnya Randi kebetulan Ketua Badan Perangkat Desa," katanya.

Setibanya di rumah duka, ayah Randi sempat kebingungan dan bertanya,

"Ohaii ni yo? (Ada apa ini rame-rame?),” ucapnya dari kejauhan.
 
Semakin mendekati rumahnya, tangis langsung terpecah ketika dia mengetahui anaknya sudah terbujur kaku.

Pelukan sang istri, anak, dan sanak saudara yang disertai isak tangis saat menyambutnya tepat di pintu rumah membuat La Sali langsung terkulai lemah tanpa dapat lagi membendung air mata. 

La Sali, saat tiba di rumah usai pulang melaut, tangisan keluarga pun pecah, Foto: Arto Rasyid/kendarinesia.

Ia pun dengan suara serak kerap teriakkan,

"kasihan anakku sudah mi e (tidak ada)".

Berikut dibawah ini video yang beredar di media sosial Twitter, pada saat ayah Almarhum Randy tiba dirumah duka setelah dijemput pulang saat melaut.

Posting Komentar untuk "Tangis Pilu Ayah Almarhum Randy: Anakku Sudah Tidak Ada..."