Cerita Horor : Rumah Tua
Foto : Ilustrasi / Internet |
Nah pada kesempatan ini kami akan membagikan cerita horor dari Stevanie tentang rumah tua. Baiklah mari kita simak bersama ceritanya dibawah ini.
Ini kisahku yang ada di salah satu daerah Sumatera Barat, ketika itu kandunganku berusia kurang lebih 5 bulan.
Minibus yang membawaku, memacu dengan santainya, suasana malam seperti ini sangat kusuka ketika perjalanan karena bisa membuatku terkantuk dan melupakan mabuk perjalanan.
Aku tiba di depan rumah orang tuaku tepat setelah sholat subuh selesai, rumah yang akan aku tempati bukanlah rumah orangtuaku, kami hanya di izinkan memakainya selagi ayahku masih bekerja untuk bosnya, kami sekeluarga adalah perantau disini.
Aku sangat letih sekali, tapi ibu mengajakku untuk membeli sarapan yang kebetulan rumahnya ada di samping rumah yang kami tempati, tak ada yang aneh, hanya saja aku melihat seorang anak kecil sedang duduk memegang lutut seorang diri di dinding luar dari rumah kami, jadi antara rumah sebelahnya ada jalan kecil ke belakang.
Aku tak curiga sedikitpun, hingga akhirnya setelah selesai memilih gorengan dan membeli dua bungkus lontong mie, aku membuka percakapan.
“Mak, anak siapa itu yang main diluar masih lagi begini?” kataku pada Ibu.
“Anak siapa emangnya? Mana ada anak-anak disini, cuma adekmu sama anaknya uni ini. Lagian mana mungkin ada anak-anak, masih pagi,” sahut ibuku.
“Tadi aku lihat loh, Mak, ada anak kecil di samping rumah kita lagi duduk diam,” ujarku.
“Salah lihat mungkin kau, gak ada anak-anak yang keluar sendirian,” kata ibuku.
Aku pun hanya sanggup diam, dan mengikuti ibu dari belakang untuk pulang, dan setelah itu memang aku tidak melihat lagi ada anak kecil di tempat tadi.
***********************
“Vani, pakai ini, kan kau lagi hamil,” kata ibu sambil menyodorkan peniti yang ada bawang tunggal.
“Untuk apa Mak?” Tanyaku penasaran.
“Pakai ajalah, lagian kau gak tahu daerah sini, masih ada palasik, nanti kena kau udah gak bisa lagi selamat,” ucap ibu.
“Mamak ini masih percaya sama yang kek gituan,loh. Aneh kali.”
Tak kuhiraukan pemberian ibu, tapi kemudian ia memasangnya ke baju dalaman yang aku pakai, sambil berpesan jangan dibuka kecuali mandi dan segera pindahkan kalau bertukar pakaian ke pakaian yang akan di pakai.
Aku diam dan tak menimpali, aku tahu apa itu palasik tapi aku gak percaya, masa iya beneran ada di zaman sekarang?
Dan ternyata disana memanglah masih ada, karena aku melihat sendiri mereka yang terkena palasik bahkan kepada ank bayi dan batita, kalau terlambat maka kematian.
Tak ada ciri-ciri khusus, tapi kalau memang curiga pada seseorang yang berkomat-kamit dari kejauhan dan melihat ibu hamil atau anak-anak kecil maka sudah di pastikan bahwa mereka menganut ilmu palasik, sebaiknya kita segera pergi dan menghindari, bagi ibu hamil akan sulit untuk di sembuhkan.
*****************
Dulu ayahku pernah cerita, bahwa di daerah sana ada satu tempat yang terkenal mengerikan karena disitu tempat pembuangan ilmu-ilmu hitam, karena ada satu kampung yang suka sekali bermain ilmu, dan kita gak boleh membuat mereka sakit hati atau kalau tidak besok kita bisa tiada.
Nah, karena seringnya banyak yang meninggal, maka tetua dan kepala desa mengadakan rapat untuk membersihkan segala ilmu-ilmu dan kembali mendekatkan diri kepada Sang Illahi.
Dipanggil lah satu Datuk dan Datuk ini membuang dan mengunci semua ilmu di satu kebun, dan kata ayah ketika ia lewat sini mau kerja maka ada saja kejadian aneh, ada penampakan makhluk hitam besar dengan mata menyala, suara-suara aneh hingga kejatuhan cicak hutan, kalau malam maka gak ada yang berani lewat disana.
*********************
Sebenarnya ada banyak cerita tapi karena waktu jadi saya menyingkatnya, yang masih jadi rasa penasaran adalah disana kalau ada orang meninggal maka dalam seminggu kedepan seringkali ada yang menyusul juga, jadi disana paling sedikit itu yang meninggal tiga orang dalam seminggu dan katanya ini memang terus terjadi, gak kurang dari seminggu selalu saja ada lagi yang meninggal.
Memang semuanya tergantung pada Sang Pencipta tapi menurut saya tetap aneh dan janggal karena kalau ada orang meninggal selalu berturut-turut ada juga yang meninggal, jadi belum selesai berdoa dari rumah ini kita udah harus berdoa lagi di rumah yang satunya.
**********************
Ketika saya menulis ini entah sudah berapa kali tiba-tiba bagian teks atas ada yang terhapus dan terpaksa saya harus menulis ulang, keadaan juga seperti ada yang sedang mengawasi saya padahal sebelumnya gak pernah begini.
Terima kasih.
Tangerang, 15 Desember 2019
Posting Komentar untuk "Cerita Horor : Rumah Tua"