Bikin Merinding! Ini Kesaksian Korban Selamat Bus Maut Masuk Jurang di Sumedang

Peristiwa nahas terjadi di daerah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sekitar pukul 18.30 WIB, Rabu (10/3). Sebuah bus pariwisata Sri Padma Kencana yang membawa rombongan karya wisata dan ziarah SMP IT Muawanah mengalami kecelakaan dan masuk jurang.

Mimin Mintarsih, salah satu korban yang berhasil selamat mengatakan bus sempat mengalami oleng sebelum akhirnya terjun masuk ke dalam jurang sedalam 20 meter.

Selain itu, sejumlah penumpang juga sempat mencium bau terbakar yang diduga berasal dari kampas rem bus tersebut.

"Sempet (ada yang peringatkan), katanya ini kok bau kebakar, apa ya ini. Ternyata di depan juga ada (yang ngomong) coba periksa dulu, oh ini remnya blong," kata Mimin seperti dikutip dari CNNIndonesia TV, Jumat (12/3).

Korban selamat lainnya, Eha Nurhaeti mengungkapkan bahwa baju dan kakinya terjepit usai bus naas itu masuk ke dalam jurang.

Eha harus menarik bajunya agar bisa keluar dari dalam bus. Ia tak peduli harus melepas bajunya agar bisa keluar dari bus maut tersebut.

"Baju dan kaki saya terjepit, saudara bilang masa ibu buka baju telanjang? Enggak apa buka baju, biarin, asal bisa keluar dari bus keluarnya enggak tahu ke mana," ujarnya.

Eha mengaku memakai selimut yang ada di bus itu untuk menutupi dirinya. Setelahnya, ia pergi ke rumah warga untuk mencari pertolongan.

"Dibuka saja bajunya, ada selimut bus, terus diselimutkan dan jalan kaki ke rumah warga yang menolong untuk istirahat," katanya,

Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3) malam.

Bus pariwisata Sri Padma Kencana dengan nomor polisi T 7591 TB yang membawa rombongan karya wisata dan ziarah SMP IT Muawanah masuk ke jurang dalam perjalanan pulang menuju Subang dari Kabupaten Pangandaran dan Tasikmalaya.

Akibat kecelakaan itu, 29 penumpang meninggal dunia dan puluhan penumpang lainnya mengalami luka ringan hingga berat.

Posting Komentar untuk "Bikin Merinding! Ini Kesaksian Korban Selamat Bus Maut Masuk Jurang di Sumedang"