Pengakuan Pelaku Pesugihan Gunung Srandil dan Akibat yang Diterima Menjelang Hari Tua
Pengakuan pelaku pesugihan Gunung Srandil. /Tangkapan Layar YouTube Mbah Kumis |
Halo, selamat datang kembali di blog riandi96. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pesugihan di Gunung Srandil.
Melakukan praktik pesugihan adalah cara yang salah untuk mendatangkan kekayaan, namun begitu ternyata masih saja banyak orang yang melakukannya.
Keberadaan pesugihan di Gunung Srandil misalnya, sering didatangi para pelaku yang tengah mencari kekayaan hingga meraih jabatan yang tinggi.
Melakukan pesugihan Gunung Srandil atau ilmu hitam lainnya lainnya adalah cara yang dilarang oleh agama.
Janganlah pernah tergoda untuk melakukan pesugihan walaupun mampu membuat hidup keluar dari berbagai permasalahan.
Terlepas dari godaan dan mitos tanpa tumbal, pelaku pesugihan tentu akan mendapat hal yang mengerikan di akhir hayat.
Seperti yang dikisahkan Mbah Kelik, penyesalan karena telah melakukan pesugihan di Gunung Srandil dirasakan menjelang hari tuanya.
“Pada waktu itu saya datang ke Gunung Srandil dengan juru kunci, satu minggu persis ada disana,” tuturnya seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube jurnal mbah kumis pada Selasa 22 Februari 2022.
Dari penuturannya, Mbah Kelik sempat melihat sosok yang menjaga Gunung Srandil dengan wujud siluman ular berwarna kuning.
Menurut mitos yang berkembang, Gunung Srandil berhadapan langsung dengan pantai selatan. Diduga kuat ada hubungan antara Kanjeng Ratu Kidul dengan penjaga Gunung Srandil.
Namun kabar lain yang terdengar bahwa beberapa tempat di selatan Pulau Jawa ditunggu oleh sosok Nyi Blorong.
Tidak dijelaskan secara rinci mengenai tata cara maupun pantangannya. Dari peristiwa yang dialaminya, Mbah Kelik mengungkap kengerian yang luar biasa yang tak dapat dilupakan.
“Jadi saat hari keenam ketika hampir selesai, kemudian badan saya seolah-olah dililit ular yang sangat besar dan saya diharuskan merawat keris dan tombak,” tuturnya.
Dari cerita yang diingat semasa muda dulu, setelah melihat sosok ular kuning tersebut maka Mbah Kelik diwajibkan untuk merawat mustika sebagai sarana penglarisan.
Serangkaian ritual berat dijalani Mbah Kelik seperti berpuasa dan tata cara lain yang tak bisa disebutkannya.
Tetapi keberhasilan yang diraih selama bertahun-tahun hingga mampu membuka lapangan usaha, harus berakhir dengan kebangkrutan.
Menurutnya, harta yang didapat selama ini tiba-tiba saja menghilang dan berkurang sedikit demi sedikit.
Selain itu beberapa karyawan yang bekerja untuknya mengundurkan diri karena takut dijadikan tumbal akibat rumor pesugihan yang telah beredar.
Tak hanya itu, kini Mbah Kelik hidup jauh dari kemewahan yang diharapkan dan mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari lingkungan sekitar.
“Ada tetangga yang bilang kalau di rumah saya ada genderuwonya dengan tangan yang besar-besar,” tandasnya.***
Posting Komentar untuk " Pengakuan Pelaku Pesugihan Gunung Srandil dan Akibat yang Diterima Menjelang Hari Tua"