Cerita Horor : Berawal Main Jelangkung, Ini Cerita Dya Dibangunkan Hantu Tentara Belanda Kamar Asrama
Ilustrasi (Foto : Reddit) |
---------------------------------------
Pengalaman mistis pasti banyak dirasakan oleh seseorang yang tinggal di asrama. Lingkungan yang luas serta bangunan tua biasanya menjadi tempat yang nikmat bagi para makhluk tak kasat mata. Seperti kisah Dya yang memiliki 'teman' hantu saat tinggal di asrama.
Perkenalan Dya dengan hantu berawal dari bermain jelangkung bersama teman-teman di kamar asrama. Sekadar informasi, satu ruangan besar terdiri dari beberapa bilik kamar putri. Bilik tersebut hanya ditutup oleh tirai dan setiap sudutnya dijaga oleh para suster yang bertugas.
Entah pikiran apa yang tiba-tiba merasukinya hingga Dya memutuskan untuk memainkan permainan horor ini saat waktu kosong. Meski tidak mengetahui secara jelas permainnya dan melakukan ritual yang terbilang asal-asalan, namun sosok hantu tersebut datang dan merasuki tubuh dari media jelangkung tersebut.
Pegangan boneka jelangkung yang dipersiapkan pun mendadak berat, Dya dan teman-temannya pun merasa takut dengan permainnya itu. Setelah beberapa menit, Dya pun memberanikan diri untuk menanyakan identitas hantu tersebut.
Kepada Dya dan teman-temannya hantu yang masuk ke dalam jelangkung tersebut mulai menjawab setiap pertanyaan. Ia menggerakan pensil yang sengaja diikat pada bagian bawah jelangkung. Singkat cerita hantu yang masuk itu adalah seorang tentara Belanda yang sudah puluhan tahun mendiami tempat tersebut.
Mengetahui identitas sang hantu, Dya dan teman-temannya pun tidak merasa asing lagi. Pasalnya asrama yang ditempati mereka merupakan salah satu bangunan tua yang terletak di pusat kota Jakarta yang menyimpan banyak sejarah mengenai masa kolonial.
Yang membuat Dya terkejut adalah saat sang hantu menyebut tempat ia berasal. Ternyata hantu tentara Belanda tersebut mendiami kamar asrama Dya yang terletak pada bagian sudut ruangan. Usai permainan itu Dya pun jadi ketakutan untuk masuk ke kamarnya sendiri.
Selama tiga hari, ia pun memutuskan untuk tinggal di kamar temannya karena ketakutan. Tinggal di kamar sahabatnya membuat ruang gerak Dya sangat terbatas, mengingat satu kamar hanya bisa menampung ranjang, satu lemari besi dan satu meja serta kursi untuk belajar.
Terlebih Dya pun harus kucing-kucingan dengan suster pengawas yang bisa kapan saja memergokinya. Pada hari keempat Dya pun akhirnya menyerah dan memberanikan diri untuk kembali tinggal di kamarnya sendiri.
Dya pun sengaja membeli bunga sebagai hadiah kepada hantu tentara Belanda tersebut. Kala itu Dya pun meminta agar sosok tersebut tidak menjahilinya baik dengan wujud maupun gangguan lainnya. Hari pun terus berganti, benar saja, kehidupan Dya di kamarnya berjalan seperti biasanya.
Pernah pada suatu ketika Dya telat untuk mandi pagi sebelum berangkat sekolah. Ia tidak kebagian air dan waktu yang cukup untuk membersihkan diri karena kesiangan. Dya yang kesal pun seakan berkeluh kesah dalam diri sendiri di kamarnya yang berhantu.
Dya akhirnya memberanikan diri untuk berbicara dengan sosok hantu yang ada di kamarnya. Sambil setengah bercanda Dya pun meminta kepada hantu tentara Belanda itu untuk dibangunkan setiap pagi, agar tidak kehabisan air saat mengantre mandi pagi.
Benar saja, pada pukul 04.00 WIB keesokan harinya, Dya mengalami hal mengejutkan yang tak terbayang sebelumnya. Pergelangan kaki Dya seperti ada yang menggenggam namun rasanya sangat dingin sekali. Ia pun terbangun dengan seketika dan terlihat jam menunjukkan pukul 04.00 WIB.
Dari situlah hubungan pertemanan Dya dengan hantu Belanda tersebut berlanjut. Hampir setiap hari Dya dibangunkan oleh sosok tersebut agar tidak mengantre saat mandi. Hingga akhirnya Dya menyelesaikan studinya (setingkat SMU), ia pun akhirnya mengucapkan banyak terima kasih dengan memberikan aneka bunga kepada sahabat hantunya tersebut.
Perkenalan Dya dengan hantu berawal dari bermain jelangkung bersama teman-teman di kamar asrama. Sekadar informasi, satu ruangan besar terdiri dari beberapa bilik kamar putri. Bilik tersebut hanya ditutup oleh tirai dan setiap sudutnya dijaga oleh para suster yang bertugas.
Entah pikiran apa yang tiba-tiba merasukinya hingga Dya memutuskan untuk memainkan permainan horor ini saat waktu kosong. Meski tidak mengetahui secara jelas permainnya dan melakukan ritual yang terbilang asal-asalan, namun sosok hantu tersebut datang dan merasuki tubuh dari media jelangkung tersebut.
Pegangan boneka jelangkung yang dipersiapkan pun mendadak berat, Dya dan teman-temannya pun merasa takut dengan permainnya itu. Setelah beberapa menit, Dya pun memberanikan diri untuk menanyakan identitas hantu tersebut.
Kepada Dya dan teman-temannya hantu yang masuk ke dalam jelangkung tersebut mulai menjawab setiap pertanyaan. Ia menggerakan pensil yang sengaja diikat pada bagian bawah jelangkung. Singkat cerita hantu yang masuk itu adalah seorang tentara Belanda yang sudah puluhan tahun mendiami tempat tersebut.
Mengetahui identitas sang hantu, Dya dan teman-temannya pun tidak merasa asing lagi. Pasalnya asrama yang ditempati mereka merupakan salah satu bangunan tua yang terletak di pusat kota Jakarta yang menyimpan banyak sejarah mengenai masa kolonial.
Yang membuat Dya terkejut adalah saat sang hantu menyebut tempat ia berasal. Ternyata hantu tentara Belanda tersebut mendiami kamar asrama Dya yang terletak pada bagian sudut ruangan. Usai permainan itu Dya pun jadi ketakutan untuk masuk ke kamarnya sendiri.
Selama tiga hari, ia pun memutuskan untuk tinggal di kamar temannya karena ketakutan. Tinggal di kamar sahabatnya membuat ruang gerak Dya sangat terbatas, mengingat satu kamar hanya bisa menampung ranjang, satu lemari besi dan satu meja serta kursi untuk belajar.
Terlebih Dya pun harus kucing-kucingan dengan suster pengawas yang bisa kapan saja memergokinya. Pada hari keempat Dya pun akhirnya menyerah dan memberanikan diri untuk kembali tinggal di kamarnya sendiri.
Pernah pada suatu ketika Dya telat untuk mandi pagi sebelum berangkat sekolah. Ia tidak kebagian air dan waktu yang cukup untuk membersihkan diri karena kesiangan. Dya yang kesal pun seakan berkeluh kesah dalam diri sendiri di kamarnya yang berhantu.
Dya akhirnya memberanikan diri untuk berbicara dengan sosok hantu yang ada di kamarnya. Sambil setengah bercanda Dya pun meminta kepada hantu tentara Belanda itu untuk dibangunkan setiap pagi, agar tidak kehabisan air saat mengantre mandi pagi.
Dari situlah hubungan pertemanan Dya dengan hantu Belanda tersebut berlanjut. Hampir setiap hari Dya dibangunkan oleh sosok tersebut agar tidak mengantre saat mandi. Hingga akhirnya Dya menyelesaikan studinya (setingkat SMU), ia pun akhirnya mengucapkan banyak terima kasih dengan memberikan aneka bunga kepada sahabat hantunya tersebut.
Posting Komentar untuk "Cerita Horor : Berawal Main Jelangkung, Ini Cerita Dya Dibangunkan Hantu Tentara Belanda Kamar Asrama"