Cerita Horor : Dia yang Tak Kasatmata Menjelma Jadi Security Kantorku! | Part 1

Siapa security yang bersamaku di lantai 6 dan mengapa dalam sekejap dia sudah ada di lantai dasar bahkan sempat beli kopi?! (Foto : The Predictive Index)
(Foto : The Predictive Index)
Halo sobat semuanya. Nah di kesempatan kali ini saya mau membagikan cerita horor yang sudah saya baca di GenPI.co, dan saya ingin membagikannya kepada sobat sekalian. berikut dibawah ini cerita lengkapnya....

--------------------------------
Minggu pagi seharusnya menjadi satu hari dimana aku bisa bangun lebih siang dari biasanya, dan mengerjakan segala sesuatu yang aku suka seharian di rumah. Tapi, karena aku bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di dunia media, apa boleh buat justru jam kerjaku memang terasa lebih padat rasanya di akhir pekan.

Seperti biasa aku diutus untuk liputan ke lapangan bersama dengan seorang cameramen. Lokasi liputan kali ini berada di daerah Jakarta Selatan, dekat dengan rumah. Akhirnya aku memutuskan untuk bertemu langsung di lokasi, janjian dengan rekan di titik temu.

"Mas Wahyu, nanti langsung ketemu di sana saja ya, soalnya aku lebih deket dari rumah, nih, janjian depan pintu masuk aja biar masuk ke acaranya bareng,"

"Ok Mei, gw jalan sekarang jadi pas jam 09:00 WIB udab sampe lokasi,"

"Sip sip,"

Kami pun bertemu di lokals liputan yang dituju. Sesampainya di sana tanpa perlu berunding lagi, kami langsung melakukan tugas masing-masing, Mas Wahyu mengambil gambar suasana acara dan aku mencari narasumber untuk kebutuhan wawancara.

Penugasan liputan pun selesai lebih cepat bahkan sebelum jam makan siang. Walau begitu kami harus tetap kembali ke kantor untuk mengunggah semua materi gambar keperluan editor dan aku segera membuat naskah video yang sudah diliput.

Siang itu terasa sangat panas, ditambah perjalanan kami menuju kantor yang ada di Jakarta Barat dengan menggunakan motor. Rasanya benar- benar matahari berada di atas kepala kami, terus mengikuti sepanjang jalan yang ramai lancar.

Sesampainya kami di kantor tentu saja tidak seramai hari kerja biasanya. Lantai 10, ruangan kami pun tidak ada office boy yang menjaga sehingga kami harus mengambil kunci ruangan cadangan yang berada di security basement. Aku pun berjalan sendirian ke kantor security karena Mas Wahyu harus memarkirkan motor di sisi belakang gedung kantor.

Masuk dalam ruangan tersebut rasanya gelap dan panas, aku pun tak basa- basi langsung meminta kunci lantai ruanganku. Sambil mengisi buku laporan pengambilan kunci, aku mendengar perdebatan antara 2 security yang sedang heboh mengeluhkan lampu yang mati sejak pagi.

"Pak ini kuncinya saya ambil ya, udah ditulis jam 11:00 WIB," kataku membuyarkan perdebatan itu.

"Iya siap non, hati- hati ya lampu mati nih dari tadi nggak nyala-nyala juga, genset menyala tapi rada-rada aneh, satu lift juga maintenance," kata salah satu security.

"Ya pak, makasih,"

Tanpa terlalu mengabaikan omongan security tersebut, aku langsung berjalan keluar menghampiri Mas Wahyu yang sudah menunggu di depan 2 lift menuju ke atas.

"Eh! kenapa ya tuh Mei lift B dipakein traffic cone, pintu liftnya juga ngebuka, tapi mati," tanya Mas Wahyu bingung sambil menekan tombol atas untuk menaiki lift.

"Nggak tau mas, tadi sih dibilang emang lagi maintenance, biarin aja kita naik lift A, yuk mas," kami pun menaiki lift sampai di lantai ruangan kami di lantai 10.

Keluarnya kami dari lift segera membuka pintu ruangan yang terbuat dari kaca dan segera menyalakan seluruh lampu ruangan agar tidak terasa gelap sekali rasanya.


Begitu memasuki ruangan rasanya benar- benar adem walau tanpa AC yang menyala. Pikirku mungkin karena terlalu panasnya cuaca diluar sehingga membuat ruangan lebih terasa dingin walau tanpa AC.

Leganya sudah sampai kantor, aku dapat bersantai sejenak. Aku duduk dan mulai merebahkan kepala di atas meja karena rasa mengantuk seakan tiba- tiba menyerang begitu cepat.

"Nggak apa-apa, kok, tidur bentar, sambil nunggu Mas Wahyu copy semua data pasti nggak akan cepat juga, kan," ujarku dalam hati, setelah mengintip ke bilik di depanku melihat Mas Wahyu masih sibuk mengelompokan materi liputan.

Tanpa sadar, aku pun terlelap.

"Mei, mei, itu udah ke copy semua, ya. Gue balik duluan ya. Kalau mau ngerjain naskah pokoknya semua data udah disitu, balik ya, gw capek banget," membangunkanku sambil menguncang lenganku yang masih melihat dengan kabur ke arah Mas Wahyu.

Aku terdiam selama 10 menit sambil kembali mengumpulkan nyawa dan memfokuskan pandangan. Dalam benakku, mengapa ini ruangan benar- benar jadi terasa sepi sekali hingga suara jarum jam yang jauh ada di tengah ruangan begitu keras detaknya terasa. Jam dinding pun menunjukan pukul 11:30 WIB.

Karena merasa begitu sepi aku pun menyalakan musik di komputer dari YouTube, untuk sekedar menemani sambil mulai mengarap naskah liputan pagi tadi. Saat sedang melakuka transkrip hasil wawancara, TIBA-TIBA AKU MENDENGAR SUARA ANEH, yang aku pikir itu tidak mungkin suara dari video liputanku atau dari lagu yang kuputar.

AKU MENDENGAR SUARA ANAK KECIL! ASLI, MERINDING. Aku mencoba mengecilkan audio dari video liputan dan juga musik dari YouTube.
TERNYATA SUARA ITU....

Lanjut Ke Part 2

Posting Komentar untuk "Cerita Horor : Dia yang Tak Kasatmata Menjelma Jadi Security Kantorku! | Part 1"