Cerita Horor : Kisah Seram Desa Gondo Mayit | Part 5 [Selesai]
Foto : Twitter / @SimpleM81378523 (edit: riandi96). |
terlihat 2 penjaga itu saling melihat satu sama lain.
"Onok" kata si bapak. (ada)
si bapak terdiam lama, sementara penjaga yang lebih muda tampak bingung, sembari berbisik ia bertanya.
"nang ndi onok deso pak, nek Vila akeh nang kene?!" (dimana ada desa pak, kalau disini Vila banyak pak) kata si penjaga yang lebih muda."
sembari menghisap rokok, wajah si bapak tampak tegang. "opo bener, awak-awak mek wong loro sing munggah liwat kene?" (apa benar kalian cuma berdua saja waktu mendaki disini?)
mas Erik dan mas Damar mengangguk bersamaan.
"Syukur" kata si bapak. "alas Tr**** iki, pancen angker"
"biyen, wes terkenal akeh sing tau eroh bahwa nang alas iki, onok enggon sing di arani jeneng'e Petuk Sewu, wit sing keramat, sing kabare onok Deso nang jero'ne kunu, jenenge deso iku. Deso Gondo Mayit"
(dulu, sudah terkenal bahwa banyak yang pernah lihat kalau ada tempat yang-
namanya, Seribu Pintu, pohon keramat, yang kabarnya bila di lihat ada desa di dalamnya, desa ini namanya adalah desa Gondo Mayit)
hembusan asap rokoknya, membuat semua orang yang ada di ruangan terdiam mendengarkan, wajah mereka semua tegang.
"masalahe, ra onok sing eroh nang ndi wet iki" (masalahnya tidak ada yang tau dimana keberadaan pohon ini)
"untung'e awak-awak gak keblobok nang deso iki ambi nggowo awak ganjil, sampe iku kedaden, biasane, siji ra isok muleh" (untungnya, kalian tidak terjebak di desa ini,-
dengan membawa jumblah orang ganjil, kalau sampe itu terjadi, biasanya hanya satu yang tidak akan bisa pulang)
mas Erik dan mas Damar saling memandang satu sama lain.
"sak iki aku takon, opo sing mbok rasak'ne sak iki?" (sekarang aku tanya, apa yang kalian rasakan sekarang?)
disini mas Damar awalnya bingung, apakah ia harus bercerita soal kondisi tubuhnya, dan akhirnya dengan bantuan mas Erik, mas Damar menunjukkan area dimana ia mendapat musibah.
si bapak hanya diam, tampak tidak terkejut sama sekali, seperti pernah melihat ini sebelumnya.
si Bapak menginstruksikan agar mas Damar tidur terlentang, sementara jari-jari kakinya di tarik satu persatu, kurang lebih hampir setengah jam si bapak memijit kaki mas Damar, ajaibnya, T*st*snya yang membesar perlahan kembali normal.
"mene ojok nguyuh sembarangan nggih"
(besok-besok jangan kencing sembarangan lagi ya)
setelah percakapan itu, mas Damar dan mas Erik berpamitan pulang, saat fajar mulai menyingsing. mas Damar yang pertama pergi, ketika mas Erik akan beranjak, ia kembali menemui si bapak, bertanya dengan wajah penasaran.
"pak, kulo tandet, neng Deso niku, enten si mbah wadon, sing sempet ngejar kulo bade rencang kulo, niku sinten nggih" (pak saya mau tanya sekali lagi, ada wanita tua yang sempat mengejar saya dan teman saya, itu siapa ya)
wajah si bapak tampak berpikir, kmudian berucap. "Sartih"
"Sartih" kata mas Erik mengulangi.
"sampeyan tau, kalau pocong itu sebenarnya bisa di ikat sama ilmu hitam, nah Sartih itu hanya sebuah gelar, Pocong bisa di kirim untuk mencelakai siapapun, bisa di gunakan untuk menganggu bisnis orang, nah, Desa itu, di miliki oleh si mbah ini"
"si Mbah niki menungso toh pak?" (si mbah ini manusia dong pak)
si bapak hanya diam sembari menggeleng, ia tidak bisa melanjutkan ini lebih jauh. sekarang, dari informasi ini, mas Erik mengambil kesimpulan, cara mengikat pocong berarti dengan memegang tali pocongnya.
sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, berapa banyak pocong yang sudah di ikat, dan kenapa eksistensi Desa ini masih muncul.
sebenarnya, cerita tentang pesugihan pocong bukanlah hal yang baru, banyak cerita tentang pesugihan pocong, mulai dari sebagai pelaris makanan, hingga-
pembawa balak atau sial bagi keluarga yang tidak di suka, apapun itu, mungkin ujung dari cerita ini berhubungan satu sama lain dengan desa ini. yang menjadi poin penting disini adalah, jauh di luar akal sehat ini, memang hal-hal ghaib kerab kali menyembunyikan misterinya sendiri.
malam itu. setelah selesai mendengar cerita itu, satu yang gw pelajari, pengalaman yang menimpa mereka bener-bener buat gw harus senantiasa waspada dimanapun kita berada, ibarat pepatah. "dimana bumi di pijak. disitu langit di junjung"
lain kali, gw share pengalaman lain
bisa pengalaman gw sendiri, atau pengalaman teman-teman gw..
akhir kata, gw mau pamit dan senang sekali bisa berbagi cerita dengan kalian. mohon maaf bila ada salah-salah kata dan pengetikan, atau jam ngaret yang kadang gw lakuin karena kesibukan aktifitas real life gw sendiri
berikutnya kita akan kembali ke Pabrik Gula bagian Barat yang sudah lama gw persiapkan. akhir kata, gw @SimpleM81378523 undur diri. selamat beraktifitas, semoga kebaikan serta kemuliaan senantiasa bisa kita raih di bulan yang suci ini.
Akhir kata. Wassalam.
~SELESAI~
Posting Komentar untuk "Cerita Horor : Kisah Seram Desa Gondo Mayit | Part 5 [Selesai]"