Cerita Horor : Menembus Batas Waktu Bersama Kakek Misterius Di Gunung Lawu | Part 2 [Selesai]
Foto : Internet |
-------------------------------------------
Daleme Mbah pundi, menawi tebih kulo mboten sekeco kaleh konco² mesakaken konco² kulo kedangon ngentosi?” (Rumahnya mbah dimana, kalau jauh saya nggak enak sama teman², Kasihan teman² saya lama menunggu), jawab kak wahyu sopan dan berkesan menolak halus. “Ora adoh kok, Lee! Mung rodo mlebu alas kuwi sitik, wis mulehe mengko tak terke nek kowe wedi kesasar (Gak jauh kok, Nak! Hanya agak masuk hutan ini sedikit, sudah nanti pulangnya aku antar kalau kamu takut lupa jalan)?”
.
Entahlah, seperti ada kekuatan lain yang menguasai pikiran kak wahyu dan kak alex malam itu, tawaran kakek tersebut langsung mereka terima tanpa mereka pertimbangkan terlebih dahulu. Terlebih melihat raut kesungguhan dari kakek yang kedatanganya tanpa kak wahyu dan kak alex ketahui itu mengalahkan logika mereka. Bisa jadi juga salah satunya, karena kebutuhan kayu yang mereka perlukan. Seenggaknya kayu yang mereka dapatkan dari kakek tersebut akan mudah untuk mereka nyalakan karena kering.
Meski tanpa aba² sebelumnya, kak wahyu dan kak alex mengikuti kakek tersebut yang berjalan didepan. Dan memang nggak berapa lama kemudian mereka sudah sampai disebuah rumah kecil, halamannya lumayan luas yang ditanami sayur²ran. Kenyataan ini mengesankan sekali kalau rumah tersebut adalah model rumah² dilereng gunung. Disebelah kiri rumah agak kebelakang samar² terlihat memang ada tumpukan kayu² kering yang banyak sekali. Menurut perasaan kak wahyu waktu itu. Perjalanan dengan si kakek nggak lebih dari 5 menit. Sayangnya kak wahyu nggak bisa memastikan lebih tepatnya berapa lama.
Singkat cerita setelah kak alex mengambil kayu secukupnya, kemudian mereka mencicipi ketela dan wedang jahe yang sedari mereka sampai ke rumah kakek tersebut sudah dipersiapkan 2 gelas! Aneh. Tapi mereka nggak terpikir apapun kejanggalan² waktu itu.
Kemudian, kak wahyu dan kak alex pun berpamitan pada nenek istrinya si kakek. Dengan di antar si kakek, mereka berjalan beriringan dengan kakek tersebut berjalan di depan. Lebih tepatnya kak wahyu paling belakang kemudian kak alex yang kebetulan membawa kayu bakar tersebut berjalan di depan kak wahyu. Dalam perjalanan pulang ini kak wahyu nggak berbicara sepatah kata pun. kak wahyu sendiri sempat berkhayal pasti kawan²nya yang menunggu di pos 1 senang, karena mereka membawa kayu bakar yang kering.
Namun, kak alex yang memanggul kayu sempat terlintas perasaan aneh, bahwa dia membawa kayu bakar yang lumayan banyak tapi kok nggak merasa berat dan juga nggak merasa lelah. Dia berpikir, barangkali dia senang dapat kayu bakar banyak dan lagi tadi dia dan kak wahyu habis makan ketela rebus, ditambah wedang jahenya segar sekali. Setelah berjalan sekitar 5 menitan, kemudian sampailah mereka persis ditempat pertama mereka bertemu si kakek.
“Lee, Mbah ngeterne kowe tekan kene wae yo! Mesakne Mbah wedok ora ono kancane nang omah, lan maneh kowe-kowe rak wis eling to dalan nang panggonane kanca²mu mau? (Nak, Kakek ngantar kamu sampai disini saja ya! Kasihan Nenek nggak ada temannya di rumah, dan lagi kalian kan sudah ingat toh jalan menuju tempat teman²mu tadi)?”
Kak wahyu langsung menjawab, “Oh, nggih Mbah matur suwun sanget, ngrepotaken Mbah kemawon niki, kulo kaleh rencang kulo sampun enget kok Mbah marginipun(Oh, iya Mbah terima kasih sekali, merepotkan saja Mbah ini, saya dan teman saya sudah ingat kok Mbah jalannya)”.
Kemudian kak wahyu lihat kakek tersebut berjalan balik, dan tanpa penerangan sama sekali. Sedangkan mereka berdua mempersiapkan diri mau meneruskan perjalanan naik ke Pos 1. Hanya saja kak alex merasa aneh, sebab bawaan kayunya sekarang kok terasa agak berat.
”Aah…. Lagi kesel kali lu”, jawab kak wahyu sekenanya.
Setelah berjalan beberapa langkah, kak wahyu sempat menoleh lagi kebelakang untuk melihat si kakek. Tapi sosok tadi sudah nggak kelihatan lagi, padahal baru saja. Tapi ya sudahlah, pikir kak wahyu mungkin beliau lewat jalan pintas.
Setelah hampir sampai di Pos 1 kak wahyu agak kaget, di kejauhan kok ada cahaya kemerahan. Bengong saja waktu itu dan mereka sempat berpandangan agak lama. Apa Jangan² sudah pagi. Dengan rasa penasaran bergegas mereka ke Pos 1 tempat kak wahyu dan kawan²nya berencana bermalam. Dan penasaran mereka terjawab sudah!
Kak wahyu dan kak alex bengong saja ketika 5 kawan mereka marah habis²san kepada kak wahyu dan kak alex, ke 5 kawannya menunggu kak wahyu dan kak alex dengan harap² cemas. Mencari kak wahyu dan kak alex pun percuma, mau turun ke bawah juga ragu karena satu²nya senter kak wahyu bawa untuk mencari kayu bakar. 5 kawan kak wahyu hanya berteriak² saja memanggil kak wahyu dan kak alex dari sekitaran Pos 1 tersebut. Berlima kawannya sepakat jika pada keesokan harinya saja akan mencari kak wahyu dan kak alex dan sebagian akan meminta bantuan dibawah untuk melaporkan hilangnya mereka berdua.
Baru kali ini kak wahyu merasakan rasa sepenanggungan, mereka semua berpelukan dengan mata berkaca² menahan tangis, Meski kelima kawannya sempat melampiaskan rasa jengkelnya pada kak wahyu dan kak alex. Tapi mereka terima dengan ikhlas dan Lapang dada!
Kagetnya, ternyata waktu itu sudah pagi betulan. Tak berapa lama kemudian matahari muncul dari balik bukit dan pemilik warung pun sudah datang dari bawah. Setelah mereka memesan mie instan di warung, mereka semua turun dan nggak jadi meneruskan perjalanan naik ke puncak Lawu. Diliputi sejuta pertanyaan kenapa semua ini bisa terjadi.
Waktu kak wahyu dan kak alex mencari mencari kayu bakar, teman yang lain bilang belum sampai pukul 9 malam. Dan menurut kak wahyu ketika dirumah kakek tersebut tak lebih dari setengah jam dan ditambah 10 menit pulang pergi kerumah kakek tersebut. Tau² kak wahyu dan kak alex sampai lagi di Pos 1 sudah pukul 05:00 pagi. Apakah ini yang namanya disebut menembus batas waktu??? Entahlah, kak wahyu bersyukur nggak terjadi apa² pada dia dan kawan²nya semua. Kak wahyu nggak mau berandai² lagi. Cukup pengalaman ini mereka maknai sendiri dan kalaupun itu dinamakan menembus alam ghaib. Wallahu a’lamu bisshowab. Hanya Allah yang tau.
Pada akhirnya semua rencana kak wahyu dan kawan²nya batal semua. Mereka langsung meluncur pulang kembali ke Tuban, dengan masih membawa sejuta pertanyaan yang bergelayut dibenak. Siapakah kakek itu???
Siapapun beliau, aku sebagai adik dari kak wahyu berterimakasih padanya, atas kebaikannya pada kak wahyu dan kawannya. Hanya Tuhan yang akan membalas kebaikanmu kek..
wassalam.
~SELESAI~
Posting Komentar untuk "Cerita Horor : Menembus Batas Waktu Bersama Kakek Misterius Di Gunung Lawu | Part 2 [Selesai]"